Kamis, 15 Oktober 2020
4.
Pokok pikiran ke empat
Berjuang
menegakan dan menjunjung tinggi agama islam untuk mewujudkan masyarakat islam
yang sebenar-benarnya adalah wajib sebagai ibadah kepada Alloh SWT, dan berbuat
ishlah dan ishan dan kepada semua manusia. Apabila dalam pokok pikiran
ke tiga menggambarkan tentang pandangan hidup atau keyakinan hidup, bahwa islam
sebagai satu-satunya keyakinan hidup maka sebagai konsekuensi dari apa yang
telah dipilihnya tersebut harus diperjuangkan dengan semaksimal mungkin. Iman
adalah suatu kesepakatan janji antara manusia dengna Tuhan bukan sekedar
pengakuan dan kepercayaan. Iman adalah pengakuan terhadap kenyataan bahwa hanya
Alloh SWT Tuhan kita yang berdaulat yang Maha Memerintah segala sesuatu yang
dimiliki manusia termasuk dirinya sendiri adalah kepunyaan Alloh SWT yang harus
dipergunakan sesuai petunjuk-petunjuknya.
5. Pokok
pikiran ke lima
Perjuangan
menegakan dan menjunjung tinggi agama islam untuk mewujudkan masyarakat islam
yang sebenar-benarnya hanya akan berhasil bila dengan mengikuti jejak
perjuangan Nabi Muhammad SAW. Pokok pikiran tersebut tertuang dari MADM dengan
penjelasan sebagai berikut : “ Syahdan, untuk menciptakan msyarakat yang
bahagia dan sentosa, maka setiap orang terutama umat islam, yang percaya akan
Alloh SWT dan hari kemudian, wajib mengikuti jejak Nabi yang suci, beribadah
kepadanya dan berusaha segiat-giatnya mengumpulkan segala kekuatan dan
menggunakanya untuk menjelmakan masyarakat itu di dunia ini. Selain itu umat
islam juga harus bersabar dan tawakal, bertabah hati menghadapi segala
kesukaran yang menimpa dirinya atau rintangan yang menghalangi pekerjaanya
dengan penuh pengharapan perlindungan dan pertolongan Alloh SWT yang Maha
Kuasa. Pokok pikiran ini lebih membahas tentang bagaimana cara dan akhlak
berjuang dalam menegakan keyakinan hidup. Bagi seorang muslim tidak ada cara
dan contoh yang patut dijadikan sebagai teladan dalam berjuang menegakan islam
kecuali mengikuti cara perjuangan para Nabi terutama Nabi Muhammad SAW. Karena
kehidupan nabi yang seluruhnya diperuntukan dalam perjuangan menegakan
cita-cita agung yakni kejayaan agama Alloh SWT di seluruh alam semesta. Sifat-sifat
utama perjuangan para nabi yang wajib diikuti selain beribadah kepada Alloh SWT
adalah memiliki sifat kesungguhan atau jihad, ikhlas, penuh rasa tanggung
jawab, sabar dan tawakal.
6. Pokok
Pikiran Ke Enam
Perjuangan mewujudkan
maksud dan tujuan tersebut hanya dapat di capai apabila dilaksakan dengan cara
berorganisasi. Pokok pikiran ini menggambarkan betapa Muhammadiyah memerlukan
alat perjuangan untuk mewujudkan pokok-pokok pikran sebelumnya. Alat perjuangan
yang dimaksud adalah organisasi. Karena itulah pada tanggal 8 Dzulhijah 1330 H
atau 18 November 1912 Miladiyah, K.H. Ahmad Dahlan Mendirikan organisasi
Muhammadiyah sebagai gerakan islam, persyarikatan ini disusun dengan
majelis-majelis yang dipimpin oleh hikmah kebijaksaan dalam permusyawaratan
atau Muktamar. Perjuangan menegakan ajaran islam hanya dapat berhasil secara
efektif dan efisien apabila diperjuangkan dengan menggunakan media berupa
organisasi. Tanpa organisasi, perjuangan dalam menegakan agama islam tidak akan
sempurna.
7. Pokok
Pikiran ke Tujuh
Seluruh perjuangan di
arahkan pada satu titik tujuan, yakni tercapainya tujuan Muhammadiyah, “
Terwujudnya Masyaraat islam yang sebenar-benarnya”. Pokok pikiran tersebut di
atas dirumuskan dalam MADM sebagai berikut : ke semuanya itu perlu untuk
menunaikan kewajban mengamalkan perintah-perintah Alloh SWT dan mengikuti Sunah
Nabi Muhammad SAW guna mendapat karunia dan ridhonya di dunia dan akhirat.
Selain itu, kewajiban tersebut juga untuk mencapai masyarakat yang sentosa dan
bahagia, disetai nikmat dan rakhmat Alloh SWT yang melimpah. Muhammadiyah
sebagai organisasi telah menetapkan bahwa segala gerak dan amal usaha yang
telah dan akan dirintisnya harus senantiasa berorientasi pada pencapaian tujuan
yang telah di cita-citakan sejak semula, yakni terwujudnya masyarakat islam
yang adil, makmur yang diridhoi Alloh SWT dimana kesejahteraan, kebaikan, dan
kebahagiaan luas dan merata. Tata kehidupan masyarakat yang sejahtera, aman,
damai, makmur dan bahagia yang diwujudkan di atas dasar keadilan, kejujuran,
persudaraan dan gotong royong, saling tolong-menolong adalah perwujudan dari
masyarat islam yang sebenar-benarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar