Rabu, 30 September 2020

Kemuhammadiyahan XI SPK : Materi 9

 

 B.  Matan MADM

Matan adalah kata dalam bahasa arab yang berarti redaksi atau teks. Karena itu, matan MADM adalah redaksi atau teks muqaddimah anggaran dasar muhammadiyah. Matan MADM terdiri dari 7 paragraf, yaitu:

1.        Amma ba’du, bahwa sesungguhnya ke-Tuhanan itu adalah hak Allah semata-mata. Bertuhan dan beribadah serta tunduk dan taat kepada Allah adalah satu-satunya ketentuan yang wajib atas tiap-tiap makhluk, terutama manusia.

2.        Hidup bermasyarakat itu adalah sunah (hukum qadrat-iradat) Allah atas kehidupan manusia.

3.        Masyarakat sejahtera, aman, damai, makmur, dan bahagia hanyalah dapat diwujudkan atas dasar keadilan, kejujuran, persaudaraan dan gotong royong bertolong-tolongan dengan bersendikan hukum Allah yang sebenar-benarnya, lepas dari pengaruh setan dan hawa nafsu.

4.        Menjunjung tinggi hukum Allah lebih dari pada hokum yang manapun juga, adalah kewajiban mutlak bagi tiap-tiap orang yang mengaku ber-Tuhan kepadaNya.

5.        Syahdan, untuk menciptakan masyarakat yang bahagia dan sentausa sebagai yang tersebut di atas itu, tiap-tiap orang, terutama umat Islam, umat yang percaya akan Allah dan hari kemudian, wajiblah mengikuti jejak sekalian Nabi yang suci itu; beribadah kepada Allah dan berusaha segiat-giatnya mengumpulkan segala kekuatan dan merpergunakannya untuk menjelmakan masyarakat itu di dunia ini, dengan niat yang tulus dan ikhlas karena Allah semata.

6.        Untuk melaksanakan terwujudnya masyarakat yang demikian itu, maka dengan berkat dan rahmat Allah dan didorong oleh firman Allah dalam Al-Quran Q.S Ali-Imran (3) ayat 104.

7.        Kesemuanya itu perlu untuk menunaikan kewajiban mengamalkan perintah-perintah Allah dan mengikuti sunnah rasulNya, Nabi Muhammad SAW, guna mendapatkan karunia dan ridlaNya, di dunia dan di akherat, dan untuk mencapai masyarakat yang sentausa dan bahagia, disertai nikmat dan rahmat Allah yang melimpah. Maka dengan muhammadiyah ini, mudah-mudahan umat Islam dapat diantarkan ke pintu gerbang surge jannatun na’im dengan keridhaan Allah yang Rahman dan Rohim.

Selasa, 29 September 2020

Kemuhammadiyahan XII SPK : Materi 11

 F. Jenis dan Bentuk Perkaderan Muhammadiyah

Jenis-jenis kegiatan kaderisasi yang dilaksanakan secara umum terdiri dari dua kategori, perkaderan utama dan fungsional. Berikut uraiannya:

1.      PerkaderanUtama

Perkaderan utama adalah kegiatan kaderisasi pokok yang dilaksanakan dalam bentuk pendidikan atau pelatihan untuk menyatukan visi dan pemahaman nilai ideologis serta aksi gerakan yang di selenggarakan oleh Pimpinan Persyarikatan atau Majelis Pendidik Kader (MPK) dan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dan dilakukan dengan standard kurikulum. Bentuk perkaderan ini adalah Darul Arqam dan Baitul Arqam.

a.       Darul Arqam merupakan bentuk kegiatan kaderisasi yang utama dengan cangkupan materi perkaderan yang luas.

b.      Baitul Arqam merupakan penyederhanaan Darul Arqam yang diselenggarankan untuk tingkat Pimpinan Daerah.

2.      Perkaderan Fungsional

Perkaderan Fungsional yaitu kegiatan kaderisasi yang terstruktur namun tidak di tetapkan standard kurikulumnya secara baku untuk mencukupi kebutuhan dan fungsi tertentu dari majelis. Perkaderan fungsional dilaksanakan sebagai pendukung perkaderan utama dan dilaksanakan dalam bentuk pendidikan, pelatihan, kursus dan kajian intensif serta sumber daya kader.

Bentuk-bentuk perkaderan fungsional:

a.       Pelatihan Intruktur

Pelatihan Intruktur merupakan salah satu bentuk kegiatan kaderisasi pendukung yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan kader persyarikatan sebagai pelatih dalam mengelola dan melaksanakan berbagai bentuk kegiatan kaderisasi di lingkungan Muhammadiyah, ortom, dan AUM.

b.      Pelatihan yang diselenggarakan Majelis dan Lembaga antara lain pelatihan kader mubalig, pelatihan kader hisab dan falak, pelatihan kewiraisahaan, pelatihan kader politik dan lain-lain.

c.       Pegajian Pimpinan

Pegajian Pimpinan merupakan kegitan terbatas bagi pengembangan wawasan dan pendalaman terhadap nilai-nilai ideologi gerakan Muhammadiyah yang di ikuti pimpinan persyarikatan dan ortom serta ditambah orang-orang tertentu yang dipandang perlu.

d.      Pengajian Khusus

Bentuk ini secara khusus sebagai media interalisasi dan peneguhan paham agama dan ideologi gerakan Muhammadiyah bagi segenap warga persyarikatan di lingkungan masing-masing.

 

e.       Pelatihan Tata Kelola Organisasi

Pelatihan ini untuk memberi bekal kemampuan manajerial dan adminitratif bagi pimpinan persyarikatan serta pengelola amal usaha agar dapat menjalankan amanah kepemimpinan dan pengelolaan secara professional dan dinamis dengan tetap berpijak pada visi dan misi Muhammadiyah.

f.       Diklat Khusus

Pendidikan dan pelatihan berorientasi pada pengembangan sumberdaya kader dan pemekaran potensinya, sehingga bisa mendukung peran-perannya di luar persyarikatan. Di antara bentuk diklat khusus adalah pelatihan jurnalistik, pelatihan pengembangan kecerdasan emosional dan spiritual, dan outbond training.

Minggu, 27 September 2020

Kemuhammadiyahan X SPK : Pertemuan 7

 

Materi Pertemuan ke 7

( 28 September 2020 )

 

BAB III

SEJARAH PERKEMBANGAN MUHAMMADIYAH

 

A.   Kondisi Sosial, Eonomi, Politik, Budaya dan Keagamaan  sebelum Muhammadiyah Berdiri

 

Umat Islam di Indonesia pada waktu itu mengalami kemunduran dalam berbagai bidang kehidupan. Kemunduran inilah yang membuat umat Ialam sulit untuk bangkit dan melawan penjajah.

 

1.    Bidang Keagamaan

Jauhnya umat Islam  dari ajaran yang sebenarnya, dikarenakan telah terjadi sinkretisme, yakni pencampuradukan ajaran Islam dengan tradisi yang berkembang di masyarakat dalam melaksanakan ibadah. Hal ini dpat dilihat dalam praktik keagamaan masyarakat yang masih melakukan perbuatan-perbuatan tahayul, bid’ah, khurafat, dan syirik.

Tahayul adalah mempercayai khayalan akan datangnya bala atau musibah yang dibawa oleh makhluk Alloh,seperti burung, kucing,ular dan lain sebagainya. Bid’ah adalah melakukan ibadah yang tidak pernah diajarkan dan diamalkan oleh Rasululloh SAW atau oleh para sahabatnya. Khurafat  adalah mempercayai kisah-kisah yang bathil, seperti kisah Nyi Roro Kidul yang dikatakan dapat memberikan manfaat dan juga mudharat sehingga harus diberi sesaji.  Sedangkan  Syirik  adalah menyekutukan Alloh SWT.dengan sesuatu.

 

Surat Ali Imran : 104 ( Mohon ditulis )

 

 

Artinya : Dan hendaklah ada dianatara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mankar, merekalah orang-orang yang beruntung.

Rabu, 23 September 2020

Kemuhammadiyahan XI SPK : Materi 8

 

BAB II

MUQADDIMAH ANGGARAN DASAR MUHAMMADIYAH

A.      Sejarah Perumusan MADM

MADM disususn dan dirumuskan oleh Ki Bagus Hadikusumo, ketua pegurus besar (sekarang pimpinan pusat) Muhammdaiyah periode 1942 – 1953. Rumusan ini merupakan hasil telaah, pengkajian, dan pengungkapan kembali pokok-pokok pikiran, ide, dan gagasan K.H. Ahmad Dahlan yang menjadi dasar amal usaha dan perjuangan melalui wadah persyarikatan muhammadiyah. MADM berfungsi sebagai jiwa, nafas, dan semangat pengabdian dan perjuangan ke dalam tubuh dan segala gerak organisasi yang harus menjadi asas dan pusat tujuan perjuangan muhammadiyah. Faktor yang melatarbelakangi Ki Bagus Hadikusumo dalam merumuskan MADM:

1.        Belum adanya kepastian rumusan tentang cita-cita dan dasar perjuangan Muhammadiyah

Ketika mendirikan Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan cenderung berdasarkan pada pemahaman dan praktik agama serta apa yang telah diresapinya yang bersumber pada Al-Quran dan as-Sunnah. Semangat KH Ahmad Dahlan selain didasarkan pada Al-Quran juga didasari prinsip bahwa islam adalah agama amal.

2.        Kehidupan ruhani warga Muhammadiyah menampakan gejala menurun

Kehidupan ruhan yang menurun sebagai akibat dari terlalu besar mengejar kehidupan duniawi. Perkembangan masyarakat semakin maju, iptek terus berkembang sehingga membuat manusia tercengang. Perubahan zaman dan perkembangan dunia tersebut dapat dikatakan hamper semuanya mengarah pada kehidupan duniawi. Hal ini ynag menyebabkan masyarakat Indonesia, termasuk Negara Muhammadiyah, mengalami pergeseran nilai.

3.        Semakin kuatnya pengaruh dari luar

Dari berbagai pengaruh luar, terdapat beberapa pengaruh yang mengandung nilai-nilai positif yang bermanfaat bagi perkembangan masyarakat Indonesia. Akan tetapi pada kenyataannya, hal itu diikuti pula dengan masuknya nilai-nilai negative ynag merusak sendi-sendi kehidupan keragaman masyarakat Indonesia. Disinilah, Muhammadiyah memandang pentingnya rumusan resmi MADM sebagai pegangan warga Muhammadiyah untuk mengantisipasi pengaruh negative dari luar.

4.        Dorongan telah disusunnya preambule (pembukaan) Undang-Undang Dasar (UUD) tahun 1945

Pengalaman Ki Bagus Hadi kusumo dalam penyusunan konstitusi tersebut telah mendorongnya untuk merumuskan MADM. Pembukaan atau muqaddimah inilah yang menjadi pondasi sebuah organisasi, tidak terkecuali dengan muhammadiyah. Berdasarkan hal itu, maka sebagai landasan hokum tertinggi, anggaran dasar pada umumnya terdiri dari 2 komponen yaitu muqaddimah serta batang tubuh.

Selasa, 22 September 2020

Kemuhammadiyahan XII SPK : Pertemuan ke 10

 

D.Tujuan Perkaderan Muhammadiyah

Secara garis besar tujuan perkaderan Muhammadiyah adalah:

1.      Membentuk kader sesuai dengan tujuan dan nilai-nilai perjuangan serta kaidah-kaidah organisasi yang berlaku dalam Muhammadiyah.

2.      Membentuk kader yang memiliki ruh (spirit) serta mempunyai integritas dan kompetensi untuk berperan di persyarikatan, dalam kehidupan umat dan dinamika bangsa serta konteks global.

E.  Jalur Kaderisasi Muhammadiyah

Dalam melaksanakan program perkaderan, Muhammdiyah telah menjadikan empat sektor sebagai jalur kaderisasi yaitu:

1.      Jalur Keluarga

Proses kaderisasi ini menjadi penting karena keluarga tidak saja untuk transformasi nilai-nilai Islam dan kemuhammadiyahan, tetapi juga untuk melangsungkan kepemimpinan dan regenerasi Muhammadiyah.

2.      Amal Usaha

Amal usaha adalah kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Muhammadiyah untuk menunjang perwujudan tujuan persyarikatan, yaitu mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Di antara amal usaha ini adalah pendidikan formal.

3.      Organisasi Otonom

Organisasi Otonom adalah satuan organisasi yang dibentuk oleh Muhammadiyah guna membina warga persyarikatan dan kelompok masyarakat tertentu sesuai dengan bidang kegiatan yang diadakan dalam rangka mencapai maksud dan tujuan Muhammadiyah.

4.      Program Khusus: MPK

Program Khusus: MPK adalah kegiatan baik formal maupun non formal, yang diselengarakan oleh Majelis Pendidik Kader (MPK) guna membina dan memberdayakan potensi sumberdaya insani pesyarikatan sehingga dapat menjadi kader tangguh.

Minggu, 20 September 2020

Kemuhammadiyahan X SPK : Pertemuan ke 6

 

SOAL ULANGAN

Kerjakan di buku Kemuhammadiyahan kelas X

Tulis soal dan jawaban nya di bawah.

 

1.   Jelaskan apa yang dimaksud Pengertian Pendidikan Kemuhammadiyahan !

2.   Jelaskan Maksud Pendidikan Kemuhammadiyahan !

3.   Jelaskan Ruang Lingkup Pendidikan Kemuhammadiyahan !

4.   Sebutkan dan jelaskan Metode pendekatan yang digunakan untuk mempelajari Muhammadiyah dalam pendidikan Kemuhammadiyahan !

5.   Tulislah bunyi Janji Pelajar Muhammadiyah !

Rabu, 09 September 2020

Kemuhammadiyahan XI SPK : Materi 7

 

Faktor-faktor eksternal yang mempengarauhi Persyarikatan Muhammadiyah didirikan antara lain:

1.      Penjajahan Kolonial Belanda

Penjajahan Barat (Kristen) masuk ke negri-negri Timur (Islam), termasuk indonesia karena doktrin dan semangat 3G, yaitu Gold,Glory, dan Gospel. Gold berarti emas atau kekayaan alam. Glory berarti kekuasaan/pemerintahan, dan Gospel yang dimaksud ada;lah injil/kristenisasi. Banyak disebutkan dalam buku-buku sejarah, baik sejarah umum maupun sejarah indonesia, bagaimana belanda melalui perusahann degangnya (VOC) masuk ke indonesia untuk menjajah. Bagaimana penjajah mengeruk kekayaan alam di bumi indonesia dengan segala cara, mengadu domba para pemimpin negara dan ulama, sehingga terjadi kesenjangan sosial dan perpecahan umat. Ada sebqagian dari 3G yang jarang direkam sejarah, yaitu Gospel(injil/kristenisasi) fakta bahwa ajaran kristen masuk ke negri-negri timur(islam) melalui penjajahan itu sendiri para misionaris kristen banyak yang berlindung dibalik jubah kekuasaan penjajah. Selain itu, para misionaris kristen dari luar negri juga banyak yang dikrim atau ditugaskan ke indonesia, salah satunya di Jawa.

2.      Gerakan Pembaruan Islam Dunia

 Persyarikatan Muhammadiyah didirikan ditengan-tengah arus kemuduran dunia islam. Negeri-negri Timur (islam)yang dijajah semakin terpuruk dan terbelakang. Atas dasar itulah, maka mauncul para tokoh pemikir cendekiawan muslim dunia seperti jamaludin al afgani,Muhammadiyah Abduh,Muhammadiyah Rasyid Ridha. Mereka menyuarakan gagasan tentang persatuan islam (Pan Islamisme) maupun pembaruan(tajdid)disegala bidang untuk melawan penjajahan Barat. Tokoh-tokoh islam dunia tersebut bangkit menyuarakan pembaruan pemikiran islam sekaligus menyatakan bahwa pintu ijtihad akan selalu terbuka untuk menjawab tantangan zaman mereka menyuarakan ide-ide islam yang berkemajuan melalui buku dan majalah hingga sampai ke tangan para ulama pembaru diindonesia,salah satunya adalah K.H. Ahmad Dahlan.

Selasa, 08 September 2020

Keuhammadiyahan XII SPK : Pertemuan ke 9

 

BAB 2

KADERISASI MUHAMMADIYAH

 

A.   Pendahuluan

Di dalam suatu organisasi apapun, termasuk Muhammadiyah, terkandung tiga komponen utama yaitu pemimpin, kader, dan anggota. Dengan demikian, dinamika suatu organisasi tidak akan lepas dari keberadaan anggota dan kader, di samping selalu terkait dengan fungsi kepemimpinan dan sistem yang dimilikinya.

B.   Definisi Kader dan Kaderasasi

Kader (dalam bahasa Prancis: cadre atau les cadre) maksudnya adalah anggota inti yang menjadi bagian terpilih dalam lingkup dan lingkungan pimpinan serta mendampingi di sekalian kepemimpinan. Dalam pengertian lain, kader (dalam bahasa Latin quadrum), berarti empat persegi panjang atau kerangka. Dengan demikian kader didefinisikan sebagai kelompok yang lebih besar dan terorganisasi. Maka, kader dapat diartikan pula sebagai jantung suatu organisasi.

Berbeda dengan istilah kaderisasi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kaderisasi mengandung arti sebagai melahirkan kader. Kaderisasi merupakan usaha pembentukan seorang kader secara terstruktur dalam organisasi yang biasanya mengikuti ketentuan tertentu.

C.   Muhammadiyah Sebagai Organisasi Kader

Masa depan organisasi ditentukan pada keseriusan dalam membina dan memberdayakan para kader serta anggotanya. Proses pembinaan kader Muhammadiyah telah dilaksanakan melalui berbagai upaya dan media, baik langsung maupun tidak langsung.  Proses ini telah dilaksanakan oleh K.H. Ahmad Dahlan dan dilanjutkan oleh para pemimpin berikutnya hingga sekarang. Kegiatan yang dapat dikategorikan perkaderan ditunjukan dengan upaya-upaya membina angkatan muda untuk belajar mengembangkan misi gerakan Muhammadiyah ke dalam kehidupan masyarakat, khususnya bagi umat Islam.

Minggu, 06 September 2020

Kemuhammadiyahan X SPK : Materi 5

 

C. KEPRIBADIAN PELAJAR MUHAMMADIYAH

Kepribadian adalah keseluruahna cara individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain, dan sering dideskripsikan dlam istilah sifat yang bisa diukur yang ditujukan oleh seseorng.

Berikut ini kepribadian Pelajar Muhammadiyah , ada 6 yaitu :

1.  Senang berjuang,dalam pengertian amar ma’ruf nahi munkar di lingkungan sekolah /madrasah untuk menegakkan ajaran Islam. Misalnya dengan mengingatkan teman untuk sholat berjamaah di masjid

2.  Bertindak sopan dan santun, memiliki tata krama , hormat dan patuh kepada orangtua  dan guru. Yaitu dengan berpamitan dan mohon doa restu kepada orangtua sebelum berangkat sekolah.

3.  Bersungguh sunguh dalam menuntut ilmu, dengan upaya mempelajari atau mengulang materi yang telah dipelajari.

4.  Bekerja keras, mandiri dan berprestasi.Pelajar Muhammadiyah berusaha hidup mandiri dengan berlatih membereskan semua keperluan sekolahnya sendiri, bekerja keras dan tidak mudah putus asa dalam belajar.

5.  Rela berkorban dan menolong sesama. Sikap membiasakan berinfak pada setiap amal jumat..untuk keperluan sesama teman yang terkena musibah atau sakit.atau diberikan kepada panti asuhan.

6.  Aktif dalam pergerakan dakwah amar ma’ruf nahi munkar baik di sekoakh/madrasah. Dengan jalan saling mengingatkan dan serta membuat kata-kata inspiratif yang bisa memotivasi teman-teman untuk bisa melakukan 5 S, yakni senyum, salam, sapa, sopan dan santun.

Rabu, 02 September 2020

Muhammadiyah Dari Masa ke Masa : Materi 6

 2.    Umat Islam terpecah menjadi tiga golongan, yaitu priyayi, santri, dan abangan sehingga memicu kesenjangan sosial.

 

Priyayi adalah kelas sosial golongan bangsawan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),

priyayi adalah orang yang termasuk lapisan masyarakat yang kedudukannya dianggap terhormat. Keluarga kerajaan, bangsawan dan pegawai negeri adalah contoh golongan priyayi. Karena status sosial tersebut maka golongan priyayi sangat berbeda dengan meraka yang masuk golongan santri, apalagi abangan.

Santri secara umum adalah sebutan seseorang yang mengikuti pendidikan agama islam di pesantren (tradisional).

Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sansekerta, shastri yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama, dan pengetahuan.ada pula yang mengatakan bahwa santri berasal dari kata cantrik yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik biasanya diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi. Hal ini tak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren memberikan tunjangan (ilmu pengetahuan) kepada santri karena telah mengabdi.

            Abangan adalah istilah jawa bagi golongan masyarakat penganut agama islam yang tidak sepenuhnya menjalankan agama sesuai dengan syariat.

Mereka manganggap dirinya muslim, namun tidak menjalankan ibadah, seperti shalat lima waktu, shalat jum’at bagi laki-laki, dan menunaikan ibadah haji, meskipun mereka mampu. Rukum islam yang mereka penuhi biasanya hanya mengucapkan syahadat, berpuasa dan zakat. Islam abangan sering dikaitkan dengan adat kejawen, yakni pandangan hidup yang didasari oleh adat dan tradisi jawa. Pandangan ini diakibatkan oleh adat dan tradisi jawa yang masih banyak dipengaruhi oleh ajaran agama Hindu dan Budha. Oleh karena itu, pengertian mereka tentang tirakat, puasa, karma, menitis atau reinkarnasi merupakan hasil sinkretis dengan ajran agama-agama tersebut.

 

3.    Sistem pendidikan islam yang lemah

Ketika barat sudah menerapkan pembelajaran moderen lembaga pendidikan islam indonesia masih berkutat pada sistem tradisional. Pada saat itu umat islam belum beupaya untuk menerapkan pendidikan yang lebih moderen. Pada saat itu bagi mereka pintu ijtihad telah tertutup sehingga hal itu menjauhkanya dari kesan ilmiah dan moderen. Dalam kondisi seperti ini, sistem pendidikan islam sangat lemah dan belum dap[at mengikuti ritme kemajuan zaman.

Selasa, 01 September 2020

Kemuhammadiyahan XII SPK : Materi 8

 

D. PERILAKU ISLAMI SESUAI KHITTAH PERJUANGAN MUHAMMADIYAH

 

Nilai-nilai dalam Khittah Perjuangan Muhammadiyah yang dapat diterapkan sebagai perilaku Islami, diantaranya :

 

A. Akhlak bagi muslim/muslimah menurut Khittah Langkah 12 Muhammadiyah :

1. takut hanya kepada Alloh

2. menepati janji

3. berkata benar dan saling menyayangi

4. saling mengingatkan

5. tidak alergi mendengar kritik

6. menjaga silaturahmi

7. menegakkan keadilan

8. menaati hasil keputusan musyawarah

 

B. Pribadi Muslim/muslimah menurut khittah Palembang

1. Kuat akidah, tertib ibadah

2. mampu menjadi uswah hasanah

3. tertib berorganisasi

4. menjalin silaturrahmi

 

C.     Perilaku Politik menurut Khittah tahun 1969, Khttah tahun 1971, Khittah tahun 1978 dan Khittah Berbangsa dan bernegara ( 2002 )

1.    Bersikap netral, tidak berafiliasi pada partai politik dan menjaga jarak dengan semua partai;

2.    Berjuang untuk kemaslahatan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara;

3.    Amar ma’ruf nahi munkar terhadap pemerintah secara konstruktif dan positif;

4.    Melakukan perubahan pada bidang ekonomi, sosial, budaya dan hukum;

5.    Pemberdayaan masyarakat dengan mengedepankan kepantingan msyarakat;

6.    Menggunakan hak pilih dengan tanggungjawab;

7.    Mengedepankan rasa amanah, akhlak mulia, teladan yang baik dan cinta perdamaian.

Kemuhammadiyahan kelasXI SPK

 Kamis,13 April 2023 BAB 5 Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah atau PHIWM   Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM) adalah...