Pertemuan ke 5 ( 12 Agustus 2021 )
2.
Sistem
pendidikan islam yang lemah
Ketika barat sudah menerapkan pembelajaran moderen
lembaga pendidikan islam indonesia masih berkutat pada sistem tradisional. Pada
saat itu umat islam belum beupaya untuk menerapkan pendidikan yang lebih
moderen. Pada saat itu bagi mereka pintu ijtihad telah tertutup sehingga hal
itu menjauhkanya dari kesan ilmiah dan moderen. Dalam kondisi seperti ini,
sistem pendidikan islam sangat lemah dan belum dap[at mengikuti ritme kemajuan
zaman.
Sedangkan faktor-faktor eksternal yang mempengarauhi
Persyarikatan Muhammadiyah didirikan antara lain:
1.
Penjajahan
Kolonial Belanda
Penjajahan Barat (Kristen) masuk ke
negri-negri Timur (Islam), termasuk indonesia karena doktrin dan semangat 3G,
yaitu Gold,Glory, dan Gospel. Gold berarti emas atau kekayaan
alam. Glory berarti kekuasaan/pemerintahan, dan Gospel yang dimaksud ada;lah
injil/kristenisasi. Banyak disebutkan dalam buku-buku sejarah, baik sejarah
umum maupun sejarah indonesia, bagaimana belanda melalui perusahann degangnya
(VOC) masuk ke indonesia untuk menjajah. Bagaimana penjajah mengeruk kekayaan
alam di bumi indonesia dengan segala cara, mengadu domba para pemimpin negara
dan ulama, sehingga terjadi kesenjangan sosial dan perpecahan umat. Ada
sebqagian dari 3G yang jarang direkam sejarah, yaitu Gospel(injil/kristenisasi) fakta bahwa ajaran kristen masuk ke
negri-negri timur(islam) melalui penjajahan itu sendiri para misionaris kristen
banyak yang berlindung dibalik jubah kekuasaan penjajah. Selain itu, para
misionaris kristen dari luar negri juga banyak yang dikrim atau ditugaskan ke
indonesia, salah satunya di Jawa.
2.
Gerakan
Pembaruan Islam Dunia
Persyarikatan
Muhammadiyah didirikan ditengan-tengah arus kemuduran dunia islam. Negeri-negri
Timur (islam)yang dijajah semakin terpuruk dan terbelakang. Atas dasar itulah,
maka mauncul para tokoh pemikir cendekiawan muslim dunia seperti jamaludin al
afgani,Muhammadiyah Abduh,Muhammadiyah Rasyid Ridha. Mereka menyuarakan gagasan
tentang persatuan islam (Pan Islamisme) maupun pembaruan(tajdid)disegala bidang
untuk melawan penjajahan Barat. Tokoh-tokoh islam dunia tersebut bangkit
menyuarakan pembaruan pemikiran islam sekaligus menyatakan bahwa pintu ijtihad
akan selalu terbuka untuk menjawab tantangan zaman mereka menyuarakan ide-ide
islam yang berkemajuan melalui buku dan majalah hingga sampai ke tangan para
ulama pembaru diindonesia,salah satunya adalah K.H. Ahmad Dahlan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar