Minggu, 11 Oktober 2020

Kemuhammadiyahan X SPK : Pertemuan 9

 

B.      K.H. Ahmad Dahlan Sebagai Tokoh Pembaruan Islam Indonesia

K.H. Ahmad Dahlan bernama asli Muhammad Darwis, lahir di kampung Kauman Yogyakarta pada tahun 1868. Ayahnya K.H. Abu Bakar adalah seorang imam dan khotib Masjid Besar Kauman Yogyakarta. Sementara ibunya Siti Aminah adalah anak K.H. Ibrahim penghulu besar di Yogyakarta. Dilihat dari garis silsilahnya, Darwis memiliki garis keturunan dengan Maulana Malik Ibrahim, salah seorang wali penyebar agama Islam di pulau Jawa. Sesuai latar belakanng keluarga dari golongan muslim yang taat, Darwis kecil telah ditanamkan nilai-nilai agama dan tamat membaca Al-Qur’an. Kemudian Darwis belajar fiqh dari K.H. Muhammad Saleh, belajar nahwu dari K.H. Muhsin, dan belajar ilmu agama Islam lebih lanjut pada kakak iparnya K.H. Abdul Hamid di Lempuyangan dan K.H. Muhammad Nur. Ketika berangkat haji Darwis juga belajar kepada guru-gurunya di Arab Saudi. Belajar ilmu hadits kepada Kyai Mahfud Termas dan Syekh Khayat, ilmu qiraah kepada Syekh Amien dan Sayid Bakri Syatha, ilmu falaq pada K.H. Dahlan Semarang dan juga pada Syekh Hasan tentang mengatasi racun binatang. Ketika menunaikan ibadah haji yang kedua pada tahun 1903, beliau bermukim di Arab Saudi selama 2 tahun, beliau belajar fiqh pada Syekh Saleh Bafadal, Syekh Sa’id Tamami dan Syekh Sa’id Babusyel. Belajar hadits kepada Mufti Syafi’i, ilmu falaq kepada Kyai Asy’ari Bawean, ilmu qiraah dari Syekh Ali Misri Makkah.

Berikut pembaruan K.H. Ahmad Dahlan dalam meletakkan dasar gerakan pembaruannya:

1)        Meluruskan arah kiblat dan menjauhkan praktik keagamaan dari syirik, tahayul, bid’ah dan khurafat.

2)        Pembinaan umat melalui pengajian-pengajian melalui lembaga.

3)        Melopori pendirian sekolah atau madrasah modern.

4)        Mendirikan PKU, panti asuhan dan pelayanan sosial.

5)        Mendirikan Taman Pusaka, majalah suara Muhammadiyah dan lembaga penolong haji.

C.       Sebab-sebab Subjektif dan Objektif Berdirinya Muhammadiyah

Kedua faktor ini merupakan hasil pengamatan dan pemetaan atas proses dan latar belakang berdirinya Muhammadiyah sebagai maksud agar umat Islam meneladani Nabi Muhammad SAW.

1.    Faktor Subjektif

Faktor ini yang didasari oleh kegelisahan diri K.H. Ahmad Dahlan ketika beliau mendalami, menelaah, mengkaji, dan membahas isi kandungan dalam AL-Quran. Dari sikap tersebut menjelaskan agar siapa saja mau mencermati dan mentadabburi Al-Quran secara penuh dan teliti terhadap apa yang tersirat dalam setiap ayat.

2.    Faktor Objektif

Faktor ini dikelompokkan dalam 2 bagian, yaitu internal dan eksternal. Internal yaitu kondisi yang telah terjadi pada umat Islam Indonesia itu sendiri. Sedangkan eksternal meliputi kondisi yang terjadi di luar umat Islam di Indonesia.

Persoalan internal ynag dimaksud meliputi:

1)        Al-Quran dan sunnah Nabi tidak dilaksankan secara murni dan konsekuen. Akibatnya banyak muncul perbuatan bid’ah, khurafat, dan tahayul di masyarakat.

2)        Semakin merosotnya kondisi umat Islam, baik dalam bidang ekonomi dan politik yang disebabkan adanya sikap apatis terhadap masalah duniawi.

3)        Tidak efisiennya lembaga-lembaga pendidikan Islam (pesantren) sehingga lulusannya belum dapat mengemaban misi selaku khalifah Allah di atas bumi.

4)        Tidak adanya jalinan ukhuwah islamiyah yang kuat.

Persoalan eksternal yang dimaksud meliputi:

1)        Adanya kolonialisme dan imperialisme Belanda yang mengakibatkan umat Islam dan bangsa Indonesia dalam kesengsaraan dan kemiskinan.

2)        Adanya gerakan kristenisasi dari pemerintah Belanda, dalam upaya memperkokoh cengkeramannya dalam menjajah Insdonesia dengan menyamakan ideologi bangsa terutama pada masa C.G.A.W Van Idenburg (1909-1916).

3)        Sikap para cendikiawan Indonesia ynag telah mendapatkan pendidikan barat dan menganggap Islam tidak sesuai dengan kemajuan zaman.

4)        Adanya pengaruh dari gerakan reformasi dan modernisasi Islam yang dipelopori oleh Ibnu Taimiyah, Jamaluddin Al-Afghani, Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kemuhammadiyahan kelasXI SPK

 Kamis,13 April 2023 BAB 5 Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah atau PHIWM   Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM) adalah...