4.
Pokok pikiran
ke empat
Berjuang menegakan dan menjunjung tinggi agama islam untuk
mewujudkan masyarakat islam yang sebenar-benarnya adalah wajib sebagai ibadah
kepada Alloh SWT, dan berbuat ishlah dan ishan dan kepada semua manusia.
Apabila dalam pokok pikiran ke tiga menggambarkan tentang pandangan hidup atau
keyakinan hidup, bahwa islam sebagai satu-satunya keyakinan hidup maka sebagai
konsekuensi dari apa yang telah dipilihnya tersebut harus diperjuangkan dengan
semaksimal mungkin. Iman adalah suatu kesepakatan janji antara manusia dengna
Tuhan bukan sekedar pengakuan dan kepercayaan.Iman adalah pengakuan terhadap
kenyataan bahwa hanya Alloh SWT Tuhan kita yang berdaulat yang Maha Memerintah
segala sesuatu yang dimiliki manusia termasuk dirinya sendiri adalah kepunyaan Alloh
SWT yang harus dipergunakan sesuai petunjuk-petunjuknya.
5.
Pokok pikiran
ke lima
Perjuangan menegakan dan menjunjung tinggi agama islam untuk
mewujudkan masyarakat islam yang sebenar-benarnya hanya akan berhasil bila
dengan mengikuti jejak perjuangan Nabi Muhammad SAW. Pokok pikiran tersebut
tertuang dari MADM dengan penjelasan sebagai berikut : “ Syahdan, untuk
menciptakan msyarakat yang bahagia dan sentosa, maka setiap orang terutama umat
islam, yang percaya akan Alloh SWT dan hari kemudian, wajib mengikuti jejak
Nabi yang suci, beribadah kepadanya dan berusaha segiat-giatnya mengumpulkan
segala kekuatan dan menggunakanya untuk menjelmakan masyarakat itu di dunia
ini. Selain itu umat islam juga harus bersabar dan tawakal, bertabah hati
menghadapi segala kesukaran yang menimpa dirinya atau rintangan yang
menghalangi pekerjaanya dengan penuh pengharapan perlindungan dan pertolongan
Alloh SWT yang Maha Kuasa. Pokok pikiran ini lebih membahas tentang bagaimana
cara dan akhlak berjuang dalam menegakan keyakinan hidup. Bagi seorang muslim
tidak ada cara dan contoh yang patut dijadikan sebagai teladan dalam berjuang
menegakan islam kecuali mengikuti cara perjuangan para Nabi terutama Nabi
Muhammad SAW. Karena kehidupan nabi yang seluruhnya diperuntukan dalam perjuangan
menegakan cita-cita agung yakni kejayaan agama Alloh SWT di seluruh alam
semesta.Sifat-sifat utama perjuangan para nabi yang wajib diikuti selain
beribadah kepada Alloh SWT adalah memiliki sifat kesungguhan atau jihad,
ikhlas, penuh rasa tanggung jawab, sabar dan tawakal.
6.
Pokok Pikiran
Ke Enam
Perjuangan
mewujudkan maksud dan tujuan tersebut hanya dapat di capai apabila dilaksakan
dengan cara berorganisasi. Pokok pikiran ini menggambarkan betapa Muhammadiyah
memerlukan alat perjuangan untuk mewujudkan pokok-pokok pikran sebelumnya.Alat
perjuangan yang dimaksud adalah organisasi. Karena itulah pada tanggal 8
Dzulhijah 1330 H atau 18 November 1912 Miladiyah, K.H. Ahmad Dahlan Mendirikan
organisasi Muhammadiyah sebagai gerakan islam, persyarikatan ini disusun dengan
majelis-majelis yang dipimpin oleh hikmah kebijaksaan dalam permusyawaratan
atau Muktamar. Perjuangan menegakan ajaran islam hanya dapat berhasil secara
efektif dan efisien apabila diperjuangkan dengan menggunakan media berupa
organisasi. Tanpa organisasi, perjuangan dalam menegakan agama islam tidak akan
sempurna.
7.
Pokok Pikiran
ke Tujuh
Seluruh perjuangan di arahkan pada satu titik tujuan, yakni
tercapainya tujuan Muhammadiyah, “ Terwujudnya Masyaraat islam yang
sebenar-benarnya”. Pokok pikiran tersebut di atas dirumuskan dalam MADM sebagai
berikut : ke semuanya itu perlu untuk menunaikan kewajban mengamalkan
perintah-perintah Alloh SWT dan mengikuti Sunah Nabi Muhammad SAW guna mendapat
karunia dan ridhonya di dunia dan akhirat. Selain itu, kewajiban tersebut juga
untuk mencapai masyarakat yang sentosa dan bahagia, disetai nikmat dan rakhmat
Alloh SWT yang melimpah. Muhammadiyah sebagai organisasi telah menetapkan bahwa
segala gerak dan amal usaha yang telah dan akan dirintisnya harus senantiasa
berorientasi pada pencapaian tujuan yang telah di cita-citakan sejak semula,
yakni terwujudnya masyarakat islam yang adil, makmur yang diridhoi Alloh SWT
dimana kesejahteraan, kebaikan, dan kebahagiaan luas dan merata. Tata kehidupan
masyarakat yang sejahtera, aman, damai, makmur dan bahagia yang diwujudkan di
atas dasar keadilan, kejujuran, persudaraan dan gotong royong, saling
tolong-menolong adalah perwujudan dari masyarat islam yang sebenar-benarnya.